Tes darah adalah langkah pertama dalam menentukan apakah Anda menderita dislipidemia. Tes ini mengukur kadar lipid dalam darah, termasuk kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol yang terikat pada LDL dan HDL. Tes ini biasanya dilakukan pada orang yang berpuasa. Pasien harus menghindari makan selama delapan jam sebelum tes. Hasilnya juga dapat mengungkapkan kadar glukosa dan protein urin seseorang.
Ada banyak perawatan yang tersedia untuk dislipidemia. Obat-obatan seperti statin, fibrat, dan diet khusus dapat membantu Anda mengelola kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Dokter Anda juga dapat meresepkan obat untuk mengurangi kadar lipid darah Anda. Sementara jenis obat ini dapat menyebabkan efek samping, sebagian besar kasus dapat diobati dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan. Meskipun beberapa orang mungkin perlu minum obat, ini seringkali merupakan tindakan pencegahan.
Sementara penyebab dislipidemia tidak diketahui, genetika dan faktor lain dapat berperan. Warisan dari kondisi ini adalah penyebab genetik paling umum dari LDL dan trigliserida yang tinggi. Pasien dengan hiperlipidemia gabungan familial berada pada risiko penyakit arteri koroner dini dan serangan jantung. Kondisi ini diwariskan dan dapat diturunkan dalam keluarga. Akibatnya, genetika menjadi pertimbangan penting.